Assalamualaikum wr wb.
 Syukur 
Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat-Nya dan dengan nama Allah tuhan 
Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Segala puji bagi Allah, Rahmat dan 
salam untuk Nabi Muhammad SAW, Nabi pilihan. Dengan ini kami ingin 
bebagi pengalaman dan kami akan sangat bersyukur dan ikut bergembira 
apabila ritual – ritual yang kami jabarkan juga membuahkan hasil seperti
 yang di harapkan.
 Sebelumnya 
Pembangkitan 7 cakra utama kundalini mulai dari cakra dasar sampai ke 
cakra mahkota, saya akan menjelaskan dulu bahwa Ilmu ini saya dapat dari
 Surabaya & Solo Tiga diantara Guru saya “Eyang Robby Kusumo & 
Eyang  Haji Suroso Hadi Sanyoto & Eyang Tukimin Wisanggeni ” Juga 
banyak dukungan dan masukan dari Ki Arya Kusuma Dewa.
 Sebenarnya 
setiap orang atau setiap manusia memiliki Energi ini yang tersembunyi 
dalam tubuh kita karena setiap manusia lahir Tuhan menyertainya. Energi 
Kundalini merupakan energi yang sangat besar seperti energi Nuklir yang 
berada dalam tubuh. Dapat dibayangkan betapa besarnya energi yang ada 
dalam tubuh kita, bila energi ini mampu kita bangkitkan.
 Untuk 
membangkitkan energi Kundalini perlu pengetahuan yang cukup terutama 
mengenai 7 Cakra Utama. Selain pengetahuan tersebut sangat dibutuhkan 
pula seorang penuntun/pembimbing yang benar-benar mengetahui tentang 
kebangkitan Kundalini atau seorang Guru spiritual.
 
Pembangkitan 7 cakra utama kundalini mulai dari cakra dasar sampai ke 
cakra mahkota bisa menghasilkan  frekuensi-frekuensi tertentu yang akan 
menghasilkan suatu daya tertentu,
 Misalnya :
Melalui tangan untuk diteruskan jadi energi pemukulan atau pengobatan terhadap sasaran.
-Di bagian tertentu tubuh untuk ketahanan menerima pukulan/kekebalan.
-Di bagian tubuh yang sakit sebagai pengobatan diri sendiri.
-Ke mulut sebagai getaran kekuatan suara.
-Ke jiwa sebagai kekuatan mental.
-Ke otak sebagai kekuatan berpikir.
-Untuk penarikan benda bertuah yang tidak tampak oleh penglihatan mata biasa.
-Dan sebagainya … sesuai kebutuhan dan kehendak kita.
-Di bagian tertentu tubuh untuk ketahanan menerima pukulan/kekebalan.
-Di bagian tubuh yang sakit sebagai pengobatan diri sendiri.
-Ke mulut sebagai getaran kekuatan suara.
-Ke jiwa sebagai kekuatan mental.
-Ke otak sebagai kekuatan berpikir.
-Untuk penarikan benda bertuah yang tidak tampak oleh penglihatan mata biasa.
-Dan sebagainya … sesuai kebutuhan dan kehendak kita.
 Dalam 
menyalurkan energi kundalini harus kondisi rileks baik otot-otot maupun 
pikiran dan juga perasaan, jika tegang akan buntu, energi tersebut tidak
 mengalir ke sasaran / tujuan.
 Dimana 
orang yang telah mencapai tataran kundalini yang sempurna akan MENJADI 
BIJAKSANA, DAPAT MELIHAT DAN MENYADARI KENYATAAN HIDUP YANG SEJATI, 
dimana semuanya telah terbuka, sehingga TIDAK ADA LAGI RAHASIA dalam 
hidup ini.
 Pada umumnya, manusia tak akan merasa puas, bila belum
mencapai tataran kundalini yang sempurna, dimana dia telah
dapat merasakan adanya HUBUNGAN HARMONIS ANTARA
mencapai tataran kundalini yang sempurna, dimana dia telah
dapat merasakan adanya HUBUNGAN HARMONIS ANTARA
KAWULO DAN GUSTI / “JUMBUHING KAWULO GUASTI”.
 Yang sudah 
ikut “Penyelarasan energi dengan cara attunement atau shaktipat jarak  
jauh dengan memanfaatkan 5 unsur inti alam semesta: angin,air,api,tanah 
dan emas ” Insya Allah akan di mudahkan dalam mempelajari  Pembangkitan 7
 cakra utama kundalini ini. Bagi yang belum nunggu section berikutnya.
 METHODE PERNAPASAN DASAR
(PENGISIAN)
 Berbagai  
macam,  methode  /  tehnik  pernapasan  yang  berkembang  di masyarakat.
 Masing-masing methode memanfaatkan chakra-chakra di tubuh,  akan  
menghasilkan  macam  energi  masing-masing  pula,  sejalan  dengan 
 methode yang digunakan.  Ada yang memfokuskan hanya pada satu chakra 
saja.  Banyak juga yang mengkombinasikan lebih dari satu chakra.
 Alam  
semesta  merupakan  suatu  kesatuan  system  energi,  dengan  kondisi 
yang sangat seimbang dan stabil sekaligus dinamis.  Alam  sebagai  
ciptaan-Nya,  diberi  daya  kekuatan sebagai  mandat  oleh-Nya  untuk 
mengatur isinya.
Semua bagian
 alam akan tunduk pada hukum tersebut.  Baiknya  kita  (mikroskosmis)  
dalam  memanage  energi  diri,  sejalan  /  selaras  dengan system 
energi alam (makroskosmis).
 Menurut  
para  ahlinya  jaman  dulu,  energi  harus  bersirkulasi  /  mengalir 
didalam tubuh (mikroskosmis) melalui chakra-chakra yang ada. Dari  
chakra  dasar  (ditulang  ekor  ketiga)  naik  ke  chakra  mahkota  
melalui tulang belakang.
 Lantas 
turun ke chakra kening – chakra tenggorok – chakra dada – chakra ulu 
hati – chakra bawah pusar – kembali ke chakra dasar. Naik lagi dst.
 Lidah 
menempel di langit-langit mulut. Nafas biasa, tanpa ditahan-tahan. 
Energi tersebut merupakan energi vital dalam kehidupan, termasuk memberi
 energi bagi organ-organ tubuh.
 Jika energi
 hanya dimampatkan disalah satu chakra, maka aliran energi akan menjadi 
stagnan / pembekuan / berhenti / terhambat. Kebutuhan energi organ-organ
 yang ada kurang tersuplay.
 Akibatnya 
akan banyak timbul gangguan. Apalagi  kalau  energi  tersebut  hanya  
dimampatkan  disalah  satu  titik  chakra ditambah  di  padat-padatkan. 
 Hingga  pada  suatu  kondisi  tertentu  ada rangsangan  dari  luar,  
apalagi  mendadak. Yang  secara otomatis energi  yang di  
padat-padatkan  tersebut  (energi  sangat  besar/kuat)  dengan  
tiba-tiba  naik ke  atas  ….  Sedang  sistem  saluran  yang  ada  tidak 
 terbiasa  /  terlatih  dilalui energi  yang  besar,  maka  akan  pecah 
 /  jebol.  Terjadi  pendarahan  dalam. (diantaranya stroke?).
 Pernapasan 
 mikroskosmis  yang  mengalir  dalam  tubuh  akan  bergantian melalui  
dua  kutub  (positif  dan  negatif),  kutub  chakra  dasar  dan  chakra 
mahkota.
Demikian  
juga  dengan  sistem  aliran  energi  makroskosmis  akan  bergantian 
melalui kutub positif dan negatif (kutub langit / angkasa dan kutub 
bumi).
 Naik 
melalui telapak kaki, mengalir ke betis – paha bagian belakang – ketemu 
chakra dasar – terus naik melalui tulang belakang ke chakra mahkota. 
Terus naik ke langit / angkasa antara kurang lebih sepuluh meter. 
Kemudian turun lagi  melalui  chakra  mahkota  turun  lewat  depan  
tubuh  ke  chakra  kening  – chakra  tenggorok  –  chakra  dada  –  
chakra  ulu  hati  –  chakra  bawah  pusar  – chakra  dasar  – terus  
melalui  paha  depan  –  tulang  kering  –  telapak  kaki  – lanjut  ke 
 dalam bumi  kurang  lebih  antara  sepuluh  meter. Kembali  naik  dst, .
 Lidah 
menempel langit-langit, nafas biasa / natural alamiah.  Semua  itu  
dilakukan  dan  dihayati  dengan  Cipto  =  pikiran  –  Roso  =  rasa  /
 perasaan / jiwa – Karso = kehendak / lahiriah.
 Sebelum Pembangkitan Kundalini Bersihkanlah  Cakra Utama Dahulu.
 
Membangkitkan Kundalini Sakti dengan cara membersihkan terlebih dahulu 
seluruh cakra-cakra Utama . Proses yang dilakukan disini secara bertahap
 dan pelan-pelan sehingga tidak membahayakan bagi tubuh fisik.
Meditasi 
lebih bertujuan untuk mendapatkan Ketenangan bathin, Kesadaran diri, 
Kesehatan dan menambah Intelektual. Disamping itu bermeditasi akan mampu
 meningkatkan Tali Spiritual anda dan bahkan mencapai kebebasan spirit 
secara spiritual. Atau bagi yang melaksanakan Meditasi ini secara tekun,
 niscaya hasil awalnya dapat diketahui dengan merasakan 
perubahan–perubahan pada kehidupan sehari-harinya dari hal-hal negatif 
menuju kearah positif terutama pada sikap, cara berpikir, rasa keakuan (
 ego ) dan hal lainnya.
 Tempat Untuk Meditasi
Dalam 
melakukan meditasi pilihlah tempat yang suci seperti di Musollah, 
Masjid, atau Kamar yang bersih. Bila hal ini tidak memungkinkan sediakan
 kamar suci (sebuah ruangan khusus di rumah anda), yang sebelumnya 
disucikan terlebih dahulu sesuai kepercayaan dan keyakinan atau 
tempat-tempat yang suasananya tenang dan memungkinkan untuk melakukan 
meditasi lebih nyaman bila disertai dengan wewangian. Pada kamar suci 
tersebut buatlah tempat khusus untuk kita melatih meditasi atau semedi 
atau manekung dalam istilah lebih islaminya zikir.
 Waktu Untuk Meditasi
Waktu untuk 
melakukan meditasi yang baik yaitu saat dimana suasana terasa tenang dan
 memungkinkan untuk melatih dalam Pemusatan pikiran. Seperti sebelum 
fajar antara pukul 00.00 – 04.00 pagi, dimana pada waktu itu udara mulai
 terasa segar, suasana lingkungan yang tenang, dan di samping itu energi
 prana yang bersifat kasar semakin menipis sedangkan energi prana yang 
bersifat halus masih stabil.
 Jika anda 
tidak terbiasa bangun pagi, anda dapat bermeditasi pada waktu Sore hari,
 antara pukul 19.30 – 22.00 Habis isya’, dimana pada saat itu paling 
tidak suasana akan terasa lebih tenang mungkin akibat ketegangan pikiran
 dari pengaruh rutinitas pekerjaan atau hal lainnya. Waktu diatas 
bukanlah suatu keharusan, andapun dapat tentukan sendiri waktu yang baik
 untuk melaksanakan meditasi dengan mempertimbangan kondisi sendiri dan 
lingkungan disekitar anda.
 Sikap Saat Meditasi
Pada 
Meditasi , sikap duduk merupakan salah satu hal yang sangat penting 
untuk diperhatikan terutama keadaan tulang pungung supaya tegak lurus. 
Ini dimaksudkan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, 
terutama bangkitnya energi kundalini yang tidak disadari. Karena 
kebangkitan energi Kundalini Sakti, prosesnya melalui Nadi Susumna yang 
merupakan nadi utama yang terletak di tulang punggung. Bila anda belum 
terbiasa dengan menegakkan tulang punggung dapat dilatih dengan 
bersandar pada dinding.
 Pengaturan Nafas  Meditasi
Setelah anda
 menentukan tempat bermeditasi, dan mengambil sikap yang baik seperti 
yang telah diuraikan diatas, stabilkan dan tenangkan pikiran anda dari 
hal-hal negatif, seperti berbagai masalah yang telah anda alami, rasa 
marah, benci, ataupun kesedihan, jangan biarkan mengganggu usaha 
meditasi yang akan anda latih. Hal ini dapat diatasi dengan melakukan 
tekhnik pernafasan .
 Tekhnik ini
 dilakukan dengan cara menghirup atau Tarik napas dari hidung kanan 
keluarkan dari hidung kiri ,Keluar masuknya nafas benar-benar dirasakan 
adanya energi hidup (atma/chayu/kayu/kayun)  sembari mengucap mantra 
dalam hati/batin saja. Mengucap “hu”/ Allah pada saat nafas ditarik dari
 puser ke arah ubun-ubun. Lalu mengucap “ya”/hu pada saat keluarnya 
nafas yakni turunnya nafas dari ubun-ubun ke arah pusar, dengan 
sugestikan memasukkan Zat Allah/Zat Tuhan.
 Apapun kata
 dan bahasa yang digunakan dalam mantra toh tidak ada pengaruh dalam 
keberhasilan semedi. Letak keberhasilan semedi bukan pada ucapan,  namun
 bagaimana kita harus memahami dan menghayati makna hakekat dari hu – 
ya, allah –  hu, maupun lailah – hailallah. Jangan terjebak oleh 
rangkaian kata-katanya namun konsentrasi harus di fokuskan kepada 
getaran Zat Mahamulia. Hu atau ha atau a atau the berarti “sesuatu”, 
yakni menggambarkan sesuatu yang paling dan maha, tidak lain adalah 
eksistensi Zat tertinggi yang tanpa nama sebagai tingkat pemahaman akan 
tataran hakekat Zat.
 Dengan 
dalam-dalam kemudian menyimpannya dan mengeluarkan secara berirama. Bagi
 pemula dapat melatih tekhnik pernapasan mulai dari tahapan yang paling 
ringan dan secara bertahap kemudian ditingkatkan. Bila anda ingin lebih 
mengenal teknik pernapasan yang lebih baik anda dapat membaca buku–buku 
tentang tekhnik pernapasan . Tekhnik pernafasan merupakan dasar disiplin
 yang paling utama untuk menuju ketingkatan yang lebih tinggi.
 Pembersihan  Chakra  Utama
Lakukan Meditasi Pembersihan tersebut minimal 13 malam berturut-turut, lebih lama lebih baik.
Pembersihan 
ini sangat bermanfaat,  dimana  chakra  berfungsi  sebagai  pintu  
keluar  masuknya energi  eterik  dari  berbagai  lapis  tubuh.  Apabila 
 sebuah  chakra  tidak berfungsi dengan baik, maka energi kotor tidak 
dapat dipompa keluar dan energi bersih tidak dapat  ditarik masuk. 
Dengan demikian organ-organ tubuh di sekitarnya akan endapat gangguan. 
Walaupun pada tubuh terdapat banyak chakra-chakra, tetapi perhatian 
harus ditujukan kepada ke 7 chakra utama, chakra lain akan membuka 
dengan sendirinya.
 Pembersihan  chakra  utama  langkah-langkahnya  sebagai berikut :
Tariklah  
nafas melalui  hidung kanan secara  perlahan-lahan  dan  dalam, tarik 
nafas hingga memenuhi paru-paru tanpa memaksakan diri. Hembuskanlah  
nafas  melalui  hidung kiri, dimana  saat  mengeluarkan  nafas 
 bayangkanlah  seluruh  ketegangan  dihembuskan  keluar  dari  tubuh  
sehingga seluruh tubuh menjadi santai dan tenang (metode relaksasi). 
Lakukanlah langkah  di  atas  tiga  kali,  setelah  itu  tidak  perlu
memikirkan apapun mengenai nafas.
 Chakra 
Dasar terletak di ujung tulang ekor ke 3, dimana chakra ini  adalah 
pusat vitalitas, keinginan untuk hidup dan tubuh fisik. Bayangkanlah  
“cahaya  berwarna  merah”  memasuki  chakra dasar,  memenuhi  anggota  
tubuh  di  sekitarnya  dan  turun  kepaha memenuhi  kedua  paha,  
memasuki dan  memenuhi  lutut,  turun  ke kaki  dimana  sambil  turun  
“cahaya  merah”  membawa  seluruh energi  negatif  yang  ada  pada  
bagian  tubuh  dan  membuangnya melalui telapak kaki.
 Tariklah  
lebih  banyak  cahaya  merah  sehingga  seluruh  jalur  tadi menjadi  
terang  dan  mendorong  seluruh  energi  negatif  keluar melalui telapak
 kaki sampai tuntas.
Jangan melakukan apapun selama 5 detik.
 Chakra Sex 
yang dikenal juga sebagai pusat tubuh emosi, dimana semua perasaan 
diproses. Bayangkan lah “cahaya berwarna oranye” cahaya terus menerus 
memasuki  chakra  sex  yang  terletak  di  alat  kelamin,  memenuhi 
seluruh alat kelamin dan alat reproduksi, cahaya bergerak ke arah atas 
ke paru-paru dan jantung.
 Bayangkan  
seluruh  bagian  tubuh  yang  dipenuhi  oleh  cahaya  ini bersinar  
cahaya  oranye,  sekarang  cahaya  tersebut  keluar  dari chakra  
jantung  dengan  membawa  seluruh  energi  dan  perasaan negatif yang 
ada.
 Janganlah melakukan apapun selama 5 detik.
Chakra  
Pusat diasosiasikan  dengan  “tubuh  mental”,  yang mengontrol seluruh 
pikiran pendapat dan penilaian. Bayangkanlah  “cahaya  berwarna  
kuning”  memasuki  pusar memenuhi seluruh organ-organ di perut dan 
rongga perut. Cahaya kuning  membuat  seluruh  organ  dan  sel  menjadi 
 lebih  sehat  lalu bawa cahaya kuning ke bagian atas tubuh ke arah 
“chakra jantung” dengan  mengeluarkan  seluruh  energi  dan  emosi  
negatif  dari bagian perut.
 Janganlah melakukan apapun selama 5 detik.
Chakra  
Jantung sebagai  chakra  keempat  dikenal  sebagai  pusat tubuh  
intuisi,  dimana  chakra  jantung  ini  adalah  pusat  dari  cinta 
kasih,  kasih  sayang  seluruh  perasaan  yang  positif  dan  halus. 
Bayangkanlah  cahaya  warna  hijau  muda  atau  merah  muda.  Hijau 
muda  berfungsi  untuk pengobatan,  merah  muda  untuk  cinta kasih 
dapat digunakan secara bergantian.
 
Bayangkanlah cahaya  berwarna hijau muda yang menyembuhkan memasuki  
chakra  jantung,  cahaya  penyembuhan  ini  memenuhi seluruh rongga dada
 memasuki paru-paru dan jantung. Cahaya  hijau  muda ini  terus  
menerus  memenuhi  bahu,  tangan, sampai  ke  jari-jari,  cahaya  turun 
 ke  bawah  memenuhi  seluruh sampai ke jari kaki dan ke atas 
tenggorokan memenuhi leher dan ke  kepala  memenuhi  seluruh  rongga  
kepala  dan  otak.  Pastikan bahwa  cahaya  ini  memasuki  seluruh  
bagian  kepala  seperti  gusi atas,  bawah,  gigi,  telinga,  sisi  
kiri  kanan  kepala  dan  sebagainya. Sambil  mendorong  seluruh  
energi  negatif  keluar  dari  pori-pori tubuh. Cahaya hijau muda ini 
menyembuhkan seluruh organ dan sel yang ada pada tubuh dan 
lapisan-lapisan tubuh lainnya.
 Janganlah melakukan apapun selama 5 detik.
Chakra  
Tenggorokan sebagai  chakra  ke-lima,  merupakan  pusat “tubuh  atma”  
yang  terletak  di  tenggorokan  di  lokasi  pita  suara, cahaya  yang  
dipergunakan  berwarna  “biru  laut”.  Cahaya memasuki  dan  memenuhi  
tenggorokan,  turun  ke  dada  dan memenuhi  dada  dan  jantung.  
Jantung  dan  tenggorokan  sekarang terhubung  langsung  dengan  cahaya 
 berwarna  biru  laut,  dengan adanya  hubungan  ini,  seluruh  
hambatan  antara  tenggorokan  dan jantung  dihilangkan  dan  seluruh  
perasaan  yang  ada  akan  dapat diekspresikan melalui kata-kata.
 Janganlah melakukan apapun selama 5 detik.
Chakra mata 
Ketiga (Chakra Ajna) sebagai chakra ke-enam yang  biasa  juga  disebut  
“chakra  antara  kening”,  dimana  merupakan pusat  “tubuh  cahaya  
atau  tubuh  monad”.  Bayangkan  cahaya berwarna  “Lembayung  Muda”  
memasuki  chakra  ajna,  terus  ke dalam  kepala,  cahaya  ini  
memenuhi  kepala  dan  otak,  menerangi pikiran  dan  roh.  Cahaya  ini 
 turun  ke  tenggorokan  dan  memenuhi dada sambil membawa energi 
spiritual ke Chakra Jantung.
Jangan lah melakukan apapun selama 5 detik.
Chakra 
Mahkota sebagai chakra utama ke-tujuh terletak di puncak kepala,  pada  
tahun  sebelum  tahun  1970  jarang  disebut  karena sukar  sekali  
dibuka.  Dengan  terbukanya  “Chakra  Mahkota  Alam Semesta”  antara  
tahun  1970  maka  imbasnya  “chakra  mahkota” dapat dibuka dengan sama 
mudahnya dengan chakra utama yang
lain. 
Bayangkan “Cahaya Putih” yang terang benderang turun ke dalam kepala  
melalui  Chakra  Mahkota,  memenuhi  otak,  pikiran  dan  roh dengan  
energi  spiritual  dari  Allah  Pribadi.  Cahaya  ini  juga  turun 
memenuhi  tenggorokan  sampai  ke  dada,  memenuhi  dada  dan chakra 
jantung dengan energi spiritual yang tidak terbatas.
 Cahaya  
yang  masuk  terus  menerus  dalam  jumlah besar  akan mendorong  
keluar  kotoran-kotoran  dan  hambatan-hambatan  dari kepala, dimana 
perjalanan astral dapat dilakukan secara sadar dan lebih mudah.
 Grounding
Satu  
teknik  lagi  yang  amat  penting,  yang  dianjurkan  sering dilatih  
sebelum  melaksanakan  latihan-latihan  pembersihan  yang  lain yaitu  
“Grounding”  (terhubung  ke  langit  dan  bumi).  Grounding  akan 
memastikan  seseorang  menerima  cukup  energi  dari  langit  dan  bumi 
secara  seimbang  dan  memberikan  perlindungan  dimana  sebagian besar 
energi negatif akan secara otomatis disalurkan ke bumi.
 Tehnik 
untuk melakukan “grounding”  adalah sebagai berikut: Bayangkanlah  
“cahaya  putih”  atau  “kuning  emas”  yang  terang benderang  dari  
atas  turun  memasuki  chakra  mahkota,  cahaya tersebut menghangatkan 
dan membuat chakra mahkota membuka dengan besar seperti sebuah bunga 
teratai yang bercahaya terang benderang. Cahaya tersebut menembus chakra
 mahkota dibagian tengah, dan mulai memasuki kepala.
 Semakin  
banyak  cahaya  yang  memasuki  kepala,  memenuhi seluruh  kepala  dan  
mulai  mendorong  chakra  mata  ketiga  dari dalam,  mengakibatkan  
chakra  mata  ketiga  juga  ikut  mekar sepenuhnya. Cahaya  memenuhi  
seluruh  kepala  dan  turun  memenuhi tenggorokan,  mendorong  chakra  
tenggorokan  untuk  mekar sepenuhnya.
 Cahaya  
yang  telah  memenuhi  kepala  dan  tenggorokan  turun  ke rongga  
dada,  memenuhi  seluruh  rongga  dada  dan  mendorong chakra  pusat,  
chakra  seks  dan  terakhir  chakra  dasar  menjadi mekar sepenuhnya.
Cahaya turun
 melalui kaki, bagi yang melaksanakan tehnik dengan berdiri  bayangkan  
cahaya  turun  dari  kedua  chakra  telapak  kaki, sedangkan  bagi  
yang  melakukan tehnik sambil duduk, bayangkan cahaya turun dari chakra 
dasar.
 Cahaya yang
 telah turun keluar dari tubuh dari chakra telapak kaki ataupun  chakra 
 dasar  memasuki  bumi  hingga  sampai  ke  pusat bumi dengan cinta 
kasih.
 Menerima  
cahaya  dan  cinta  kasih  bumi  akan  membalasnya dengan cahaya 
berwarna hijau yang naik dari pusat bumi ke tubuh. Perintahkan pikiran 
bawah sadar untuk menjaga agar tubuh selalu terhubung  dengan  cahaya  
dari  langit  dan  bumi  ini,  dan  menarik kedua sinar tersebut terus 
menerus.
 Biasanya 
dibutuhkan waktu sekitar 10 – 15 menit untuk latihan “grounding”,  pada 
 mulanya  setiap  kali  dilatih,  tehnik  ini  akan  dapat bertahan  
selama  kurang  lebih  2  jam.  Oleh  karena  itu  untuk mendapatkan 
hasil yang baik tehnik ini harus dilatih setiap 2 jam sekali yang  
berarti  8  kali  dalam  seharinya,  selama  3  hari  yang  pertama. 
Mulai hari yang ke-4 latihan dapat hanya dilaksanakan 4 – 5 kali saja 
sehari,  setelah  minggu  ke-2  latihan  dapat  dilaksanakan  2  –  3  
kali sehari.  Apabila  latihan  ini  dapat  dilakukan  secara  teratur  
selama  30 hari  terus  menerus,  tubuh  akan  terhubung  dengan  kedua 
 sumber energi  secara  permanen  dan  setelah  latihan  yang  terus  
menerus selama 30 hari, latihan hanya perlu dilakukan sekali sehari.
 Pembangkitan Kundalini
1. 
Pernapasan  , dengan  hitungan  tidak  memakai  detak  jantung, namun 
memakai detak jam. Alasannya, detak jantung tidak stabil saat hitungan  
semakin  meninggi.  Sambil  diiringi  zikir  Allah  (mengingat Tuhan). 
Dari pengalaman   pada hitungan ke 8 terasa ada aliran listrik halus 
dari tulang ekor ke 3 (chakra dasar / Hu  yin / Pirenium) naik melalui 
tulang punggung (jalur Sushumna) ke chakra mahkota (ubun-ubun).
2. Untuk  
Melatih Kebangkitan  Kundalini,  ada  dua  tehnik  pernapasan yang  
sering  digunakan  mengawali  latihan  meditasi  dengan  cara memadukan 
kekuatan “prana” dan “apana”.
 Prana 
adalah  tenaga  eterik  yang  diasosiasikan  dengan  inspirasi  dan 
perasaan yang berpusat di jantung, sedangkan  Apana adalah tenaga 
penciptaan  yang  lebih  rendah  yang  berpusat  di  alat  reproduksi. 
Dengan  memadukan  kedua  jenis  yang  berbeda  ini  akan  timbul 
percikan  yang  menimbulkan  kebangkitan  Kundalini  dari  tempatnya. 
Dua tehnik pernapasan itu adalah :
 Pernapasan 
 Jambangan yang  disebut  juga  “kumbhaka”  dalam  bahasa sansekerta, 
atau “rlung bumpacan” dalam bahasa Tibet adalah tehnik dimana “apana” 
yang berada dalam alat reproduksi ditarik ke atas ke dalam “tan-tien” 
yang berada dua jari dibawah pusat. Penarikan dilakukan dengan cara : 
Menarik  napas  dalam-dalam  dan  menekannya  ke  bawah, sementara  
seluruh  otot  di  sekitar  alat  kelamin  dan  anus  ditarik dengan 
kuat ke atas. Tehnik penarikan “apana” ke atas ini biasa disebut  
“tehnik  mula-bandha”  yang  berarti  “penguncian  akar”, sambil  
menahan  napas,  prana  ditarik  ke  bawah  dari  jantung  ke dalam 
“tan-tien”.
 Dengan  
menelan  ludah  berikan  tambahan  tekanan  ke bawah, penyatuan kedua 
tenaga ini dapat dilakukan dengan lebih mudah  dan  tenaga  prana  dan 
apana  yang  telah  bercampur  tadi ditekan lebih ke bawah lagi dimana 
Kundalini masih tertidur, yaitu diantara  reproduksi  dan  anus.  
Proses  pernapasan  ini  dilakukan hanya  dengan  sekali  menarik  dan  
menahan  napas,  setelah  itu otot-otot dikendurkan kembali secara 
perlahan-lahan.
 Tehnik  
itu  biasa  dilakukan  sambil  duduk  bersila  dengan kedua  tangan  
disisi,  sehingga  postur  tubuh  terlihat  seperti jambangan.  Oleh  
sebab  itu  disebut  tehnik  pernapasan jambangan.
 Pernapasan 
 Bandha  Traya adalah  tehnik  pernapasan  kedua  yang kegunaannya  
untuk  menyatukan  prana  dan  apana,  biasanya  disebut  juga tehnik 
pernapasan “tiga kunci” karena menggunakan tiga tahap penguncian.
Penguncian  
pertama  disebut  juga  “mula  bandha”  atau penguncian  awal  yang  
dipergunakan  untuk  menarik  apana  ke atas.  Dengan  tehnik  ini,  
otot  di  sekitar  alat  kelamin  dan  anus ditarik  ke  atas  dan  
ditahan  bersamaan  dengan  ditariknya  apana ke atas.
 Penguncian 
 kedua  disebut  “uddiyana”  yang  berarti melayang  ke  atas,  dimana  
napas  dihembuskan  ke  luar  sambil menekan  perut  ke  arah  
belakang,  sehingga  membuat  “apana” yang berada di perut bagian bawah 
tertarik ke atas ke dalam “tan-tien”.
 Penguncian 
 ketiga  adalah  “jalandhara  bandha”  dimana kepala  ditarik  ke  
belakang  sedikit,  lalu  ditekuk  ke  depan  sampai dagu  menyentuh  
dada,  dengan  demikian  kepala  berlaku  seperti sebuah  pompa  
memompakan  prana  yang  berada  dalam  jantung ke bawah ke dalam 
tan-tien. Setelah prana masuk ke dalam tan- tien  dan  menyatu  dengan  
apana,  maka  campuran  ini  langsung ditekan  ke  bawah  ke  tempat  
Kundalini  diantara  alat  reproduksi dan anus untuk membangkitkan 
Kundalini.
 Walaupun 
kedua tehnik sama-sama bertujuan menyatukan prana  dan  apana  untuk  
membangkitkan  Kundalini  yang  tertidur,tehnik “tiga kunci” 
mempergunakan lebih banyak tekanan otot dari pada tehnik pernapasan 
“jambangan”.
 Latihan 
pernafasan ini berguna untuk menghimpun energi, dengan latihan 
pernafasan maka kita akan memiliki Tenaga dalam yang luar biasa. Hampir 
setiap Perguruan Tenaga Dalam di Indonesia semuanya melatih 
murid-muridnya dengan penafasan.
 Lakukan 
latihan pernafasan ini setiap, setelah 1 bulan anda melakukan latihan 
ini anda akan merasakan manfaatnya. Latihan ini boleh kapan saja, tetapi
 bila latihan mediatasi zikir harus dilakukan dimalam hari.
 Semoga apa 
yang saya sampaikan ini bisa bermanfaat bagi kita semua dan seluruh alam
 supaya semakin bertambah iman serta makin yakin dekat diri kepada 
Allah.dan semoga semua makhluk hidup damai dan sejahtera. Amin.
 Salam Rahayu
