Assalamualaikum wr wb.
Syukur
Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat-Nya dan dengan nama Allah tuhan
Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Segala puji bagi Allah, Rahmat dan
salam untuk Nabi Muhammad SAW, Nabi pilihan. Dengan ini kami ingin
bebagi pengalaman dan kami akan sangat bersyukur dan ikut bergembira
apabila ritual – ritual yang kami jabarkan juga membuahkan hasil seperti
yang di harapkan.
Sebelumnya
Pembangkitan 7 cakra utama kundalini mulai dari cakra dasar sampai ke
cakra mahkota, saya akan menjelaskan dulu bahwa Ilmu ini saya dapat dari
Surabaya & Solo Tiga diantara Guru saya “Eyang Robby Kusumo &
Eyang Haji Suroso Hadi Sanyoto & Eyang Tukimin Wisanggeni ” Juga
banyak dukungan dan masukan dari Ki Arya Kusuma Dewa.
Sebenarnya
setiap orang atau setiap manusia memiliki Energi ini yang tersembunyi
dalam tubuh kita karena setiap manusia lahir Tuhan menyertainya. Energi
Kundalini merupakan energi yang sangat besar seperti energi Nuklir yang
berada dalam tubuh. Dapat dibayangkan betapa besarnya energi yang ada
dalam tubuh kita, bila energi ini mampu kita bangkitkan.
Untuk
membangkitkan energi Kundalini perlu pengetahuan yang cukup terutama
mengenai 7 Cakra Utama. Selain pengetahuan tersebut sangat dibutuhkan
pula seorang penuntun/pembimbing yang benar-benar mengetahui tentang
kebangkitan Kundalini atau seorang Guru spiritual.
Pembangkitan 7 cakra utama kundalini mulai dari cakra dasar sampai ke
cakra mahkota bisa menghasilkan frekuensi-frekuensi tertentu yang akan
menghasilkan suatu daya tertentu,
Misalnya :
Melalui tangan untuk diteruskan jadi energi pemukulan atau pengobatan terhadap sasaran.
-Di bagian tertentu tubuh untuk ketahanan menerima pukulan/kekebalan.
-Di bagian tubuh yang sakit sebagai pengobatan diri sendiri.
-Ke mulut sebagai getaran kekuatan suara.
-Ke jiwa sebagai kekuatan mental.
-Ke otak sebagai kekuatan berpikir.
-Untuk penarikan benda bertuah yang tidak tampak oleh penglihatan mata biasa.
-Dan sebagainya … sesuai kebutuhan dan kehendak kita.
-Di bagian tertentu tubuh untuk ketahanan menerima pukulan/kekebalan.
-Di bagian tubuh yang sakit sebagai pengobatan diri sendiri.
-Ke mulut sebagai getaran kekuatan suara.
-Ke jiwa sebagai kekuatan mental.
-Ke otak sebagai kekuatan berpikir.
-Untuk penarikan benda bertuah yang tidak tampak oleh penglihatan mata biasa.
-Dan sebagainya … sesuai kebutuhan dan kehendak kita.
Dalam
menyalurkan energi kundalini harus kondisi rileks baik otot-otot maupun
pikiran dan juga perasaan, jika tegang akan buntu, energi tersebut tidak
mengalir ke sasaran / tujuan.
Dimana
orang yang telah mencapai tataran kundalini yang sempurna akan MENJADI
BIJAKSANA, DAPAT MELIHAT DAN MENYADARI KENYATAAN HIDUP YANG SEJATI,
dimana semuanya telah terbuka, sehingga TIDAK ADA LAGI RAHASIA dalam
hidup ini.
Pada umumnya, manusia tak akan merasa puas, bila belum
mencapai tataran kundalini yang sempurna, dimana dia telah
dapat merasakan adanya HUBUNGAN HARMONIS ANTARA
mencapai tataran kundalini yang sempurna, dimana dia telah
dapat merasakan adanya HUBUNGAN HARMONIS ANTARA
KAWULO DAN GUSTI / “JUMBUHING KAWULO GUASTI”.
Yang sudah
ikut “Penyelarasan energi dengan cara attunement atau shaktipat jarak
jauh dengan memanfaatkan 5 unsur inti alam semesta: angin,air,api,tanah
dan emas ” Insya Allah akan di mudahkan dalam mempelajari Pembangkitan 7
cakra utama kundalini ini. Bagi yang belum nunggu section berikutnya.
METHODE PERNAPASAN DASAR
(PENGISIAN)
Berbagai
macam, methode / tehnik pernapasan yang berkembang di masyarakat.
Masing-masing methode memanfaatkan chakra-chakra di tubuh, akan
menghasilkan macam energi masing-masing pula, sejalan dengan
methode yang digunakan. Ada yang memfokuskan hanya pada satu chakra
saja. Banyak juga yang mengkombinasikan lebih dari satu chakra.
Alam
semesta merupakan suatu kesatuan system energi, dengan kondisi
yang sangat seimbang dan stabil sekaligus dinamis. Alam sebagai
ciptaan-Nya, diberi daya kekuatan sebagai mandat oleh-Nya untuk
mengatur isinya.
Semua bagian
alam akan tunduk pada hukum tersebut. Baiknya kita (mikroskosmis)
dalam memanage energi diri, sejalan / selaras dengan system
energi alam (makroskosmis).
Menurut
para ahlinya jaman dulu, energi harus bersirkulasi / mengalir
didalam tubuh (mikroskosmis) melalui chakra-chakra yang ada. Dari
chakra dasar (ditulang ekor ketiga) naik ke chakra mahkota
melalui tulang belakang.
Lantas
turun ke chakra kening – chakra tenggorok – chakra dada – chakra ulu
hati – chakra bawah pusar – kembali ke chakra dasar. Naik lagi dst.
Lidah
menempel di langit-langit mulut. Nafas biasa, tanpa ditahan-tahan.
Energi tersebut merupakan energi vital dalam kehidupan, termasuk memberi
energi bagi organ-organ tubuh.
Jika energi
hanya dimampatkan disalah satu chakra, maka aliran energi akan menjadi
stagnan / pembekuan / berhenti / terhambat. Kebutuhan energi organ-organ
yang ada kurang tersuplay.
Akibatnya
akan banyak timbul gangguan. Apalagi kalau energi tersebut hanya
dimampatkan disalah satu titik chakra ditambah di padat-padatkan.
Hingga pada suatu kondisi tertentu ada rangsangan dari luar,
apalagi mendadak. Yang secara otomatis energi yang di
padat-padatkan tersebut (energi sangat besar/kuat) dengan
tiba-tiba naik ke atas …. Sedang sistem saluran yang ada tidak
terbiasa / terlatih dilalui energi yang besar, maka akan pecah
/ jebol. Terjadi pendarahan dalam. (diantaranya stroke?).
Pernapasan
mikroskosmis yang mengalir dalam tubuh akan bergantian melalui
dua kutub (positif dan negatif), kutub chakra dasar dan chakra
mahkota.
Demikian
juga dengan sistem aliran energi makroskosmis akan bergantian
melalui kutub positif dan negatif (kutub langit / angkasa dan kutub
bumi).
Naik
melalui telapak kaki, mengalir ke betis – paha bagian belakang – ketemu
chakra dasar – terus naik melalui tulang belakang ke chakra mahkota.
Terus naik ke langit / angkasa antara kurang lebih sepuluh meter.
Kemudian turun lagi melalui chakra mahkota turun lewat depan
tubuh ke chakra kening – chakra tenggorok – chakra dada –
chakra ulu hati – chakra bawah pusar – chakra dasar – terus
melalui paha depan – tulang kering – telapak kaki – lanjut ke
dalam bumi kurang lebih antara sepuluh meter. Kembali naik dst, .
Lidah
menempel langit-langit, nafas biasa / natural alamiah. Semua itu
dilakukan dan dihayati dengan Cipto = pikiran – Roso = rasa /
perasaan / jiwa – Karso = kehendak / lahiriah.
Sebelum Pembangkitan Kundalini Bersihkanlah Cakra Utama Dahulu.
Membangkitkan Kundalini Sakti dengan cara membersihkan terlebih dahulu
seluruh cakra-cakra Utama . Proses yang dilakukan disini secara bertahap
dan pelan-pelan sehingga tidak membahayakan bagi tubuh fisik.
Meditasi
lebih bertujuan untuk mendapatkan Ketenangan bathin, Kesadaran diri,
Kesehatan dan menambah Intelektual. Disamping itu bermeditasi akan mampu
meningkatkan Tali Spiritual anda dan bahkan mencapai kebebasan spirit
secara spiritual. Atau bagi yang melaksanakan Meditasi ini secara tekun,
niscaya hasil awalnya dapat diketahui dengan merasakan
perubahan–perubahan pada kehidupan sehari-harinya dari hal-hal negatif
menuju kearah positif terutama pada sikap, cara berpikir, rasa keakuan (
ego ) dan hal lainnya.
Tempat Untuk Meditasi
Dalam
melakukan meditasi pilihlah tempat yang suci seperti di Musollah,
Masjid, atau Kamar yang bersih. Bila hal ini tidak memungkinkan sediakan
kamar suci (sebuah ruangan khusus di rumah anda), yang sebelumnya
disucikan terlebih dahulu sesuai kepercayaan dan keyakinan atau
tempat-tempat yang suasananya tenang dan memungkinkan untuk melakukan
meditasi lebih nyaman bila disertai dengan wewangian. Pada kamar suci
tersebut buatlah tempat khusus untuk kita melatih meditasi atau semedi
atau manekung dalam istilah lebih islaminya zikir.
Waktu Untuk Meditasi
Waktu untuk
melakukan meditasi yang baik yaitu saat dimana suasana terasa tenang dan
memungkinkan untuk melatih dalam Pemusatan pikiran. Seperti sebelum
fajar antara pukul 00.00 – 04.00 pagi, dimana pada waktu itu udara mulai
terasa segar, suasana lingkungan yang tenang, dan di samping itu energi
prana yang bersifat kasar semakin menipis sedangkan energi prana yang
bersifat halus masih stabil.
Jika anda
tidak terbiasa bangun pagi, anda dapat bermeditasi pada waktu Sore hari,
antara pukul 19.30 – 22.00 Habis isya’, dimana pada saat itu paling
tidak suasana akan terasa lebih tenang mungkin akibat ketegangan pikiran
dari pengaruh rutinitas pekerjaan atau hal lainnya. Waktu diatas
bukanlah suatu keharusan, andapun dapat tentukan sendiri waktu yang baik
untuk melaksanakan meditasi dengan mempertimbangan kondisi sendiri dan
lingkungan disekitar anda.
Sikap Saat Meditasi
Pada
Meditasi , sikap duduk merupakan salah satu hal yang sangat penting
untuk diperhatikan terutama keadaan tulang pungung supaya tegak lurus.
Ini dimaksudkan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,
terutama bangkitnya energi kundalini yang tidak disadari. Karena
kebangkitan energi Kundalini Sakti, prosesnya melalui Nadi Susumna yang
merupakan nadi utama yang terletak di tulang punggung. Bila anda belum
terbiasa dengan menegakkan tulang punggung dapat dilatih dengan
bersandar pada dinding.
Pengaturan Nafas Meditasi
Setelah anda
menentukan tempat bermeditasi, dan mengambil sikap yang baik seperti
yang telah diuraikan diatas, stabilkan dan tenangkan pikiran anda dari
hal-hal negatif, seperti berbagai masalah yang telah anda alami, rasa
marah, benci, ataupun kesedihan, jangan biarkan mengganggu usaha
meditasi yang akan anda latih. Hal ini dapat diatasi dengan melakukan
tekhnik pernafasan .
Tekhnik ini
dilakukan dengan cara menghirup atau Tarik napas dari hidung kanan
keluarkan dari hidung kiri ,Keluar masuknya nafas benar-benar dirasakan
adanya energi hidup (atma/chayu/kayu/kayun) sembari mengucap mantra
dalam hati/batin saja. Mengucap “hu”/ Allah pada saat nafas ditarik dari
puser ke arah ubun-ubun. Lalu mengucap “ya”/hu pada saat keluarnya
nafas yakni turunnya nafas dari ubun-ubun ke arah pusar, dengan
sugestikan memasukkan Zat Allah/Zat Tuhan.
Apapun kata
dan bahasa yang digunakan dalam mantra toh tidak ada pengaruh dalam
keberhasilan semedi. Letak keberhasilan semedi bukan pada ucapan, namun
bagaimana kita harus memahami dan menghayati makna hakekat dari hu –
ya, allah – hu, maupun lailah – hailallah. Jangan terjebak oleh
rangkaian kata-katanya namun konsentrasi harus di fokuskan kepada
getaran Zat Mahamulia. Hu atau ha atau a atau the berarti “sesuatu”,
yakni menggambarkan sesuatu yang paling dan maha, tidak lain adalah
eksistensi Zat tertinggi yang tanpa nama sebagai tingkat pemahaman akan
tataran hakekat Zat.
Dengan
dalam-dalam kemudian menyimpannya dan mengeluarkan secara berirama. Bagi
pemula dapat melatih tekhnik pernapasan mulai dari tahapan yang paling
ringan dan secara bertahap kemudian ditingkatkan. Bila anda ingin lebih
mengenal teknik pernapasan yang lebih baik anda dapat membaca buku–buku
tentang tekhnik pernapasan . Tekhnik pernafasan merupakan dasar disiplin
yang paling utama untuk menuju ketingkatan yang lebih tinggi.
Pembersihan Chakra Utama
Lakukan Meditasi Pembersihan tersebut minimal 13 malam berturut-turut, lebih lama lebih baik.
Pembersihan
ini sangat bermanfaat, dimana chakra berfungsi sebagai pintu
keluar masuknya energi eterik dari berbagai lapis tubuh. Apabila
sebuah chakra tidak berfungsi dengan baik, maka energi kotor tidak
dapat dipompa keluar dan energi bersih tidak dapat ditarik masuk.
Dengan demikian organ-organ tubuh di sekitarnya akan endapat gangguan.
Walaupun pada tubuh terdapat banyak chakra-chakra, tetapi perhatian
harus ditujukan kepada ke 7 chakra utama, chakra lain akan membuka
dengan sendirinya.
Pembersihan chakra utama langkah-langkahnya sebagai berikut :
Tariklah
nafas melalui hidung kanan secara perlahan-lahan dan dalam, tarik
nafas hingga memenuhi paru-paru tanpa memaksakan diri. Hembuskanlah
nafas melalui hidung kiri, dimana saat mengeluarkan nafas
bayangkanlah seluruh ketegangan dihembuskan keluar dari tubuh
sehingga seluruh tubuh menjadi santai dan tenang (metode relaksasi).
Lakukanlah langkah di atas tiga kali, setelah itu tidak perlu
memikirkan apapun mengenai nafas.
Chakra
Dasar terletak di ujung tulang ekor ke 3, dimana chakra ini adalah
pusat vitalitas, keinginan untuk hidup dan tubuh fisik. Bayangkanlah
“cahaya berwarna merah” memasuki chakra dasar, memenuhi anggota
tubuh di sekitarnya dan turun kepaha memenuhi kedua paha,
memasuki dan memenuhi lutut, turun ke kaki dimana sambil turun
“cahaya merah” membawa seluruh energi negatif yang ada pada
bagian tubuh dan membuangnya melalui telapak kaki.
Tariklah
lebih banyak cahaya merah sehingga seluruh jalur tadi menjadi
terang dan mendorong seluruh energi negatif keluar melalui telapak
kaki sampai tuntas.
Jangan melakukan apapun selama 5 detik.
Chakra Sex
yang dikenal juga sebagai pusat tubuh emosi, dimana semua perasaan
diproses. Bayangkan lah “cahaya berwarna oranye” cahaya terus menerus
memasuki chakra sex yang terletak di alat kelamin, memenuhi
seluruh alat kelamin dan alat reproduksi, cahaya bergerak ke arah atas
ke paru-paru dan jantung.
Bayangkan
seluruh bagian tubuh yang dipenuhi oleh cahaya ini bersinar
cahaya oranye, sekarang cahaya tersebut keluar dari chakra
jantung dengan membawa seluruh energi dan perasaan negatif yang
ada.
Janganlah melakukan apapun selama 5 detik.
Chakra
Pusat diasosiasikan dengan “tubuh mental”, yang mengontrol seluruh
pikiran pendapat dan penilaian. Bayangkanlah “cahaya berwarna
kuning” memasuki pusar memenuhi seluruh organ-organ di perut dan
rongga perut. Cahaya kuning membuat seluruh organ dan sel menjadi
lebih sehat lalu bawa cahaya kuning ke bagian atas tubuh ke arah
“chakra jantung” dengan mengeluarkan seluruh energi dan emosi
negatif dari bagian perut.
Janganlah melakukan apapun selama 5 detik.
Chakra
Jantung sebagai chakra keempat dikenal sebagai pusat tubuh
intuisi, dimana chakra jantung ini adalah pusat dari cinta
kasih, kasih sayang seluruh perasaan yang positif dan halus.
Bayangkanlah cahaya warna hijau muda atau merah muda. Hijau
muda berfungsi untuk pengobatan, merah muda untuk cinta kasih
dapat digunakan secara bergantian.
Bayangkanlah cahaya berwarna hijau muda yang menyembuhkan memasuki
chakra jantung, cahaya penyembuhan ini memenuhi seluruh rongga dada
memasuki paru-paru dan jantung. Cahaya hijau muda ini terus
menerus memenuhi bahu, tangan, sampai ke jari-jari, cahaya turun
ke bawah memenuhi seluruh sampai ke jari kaki dan ke atas
tenggorokan memenuhi leher dan ke kepala memenuhi seluruh rongga
kepala dan otak. Pastikan bahwa cahaya ini memasuki seluruh
bagian kepala seperti gusi atas, bawah, gigi, telinga, sisi
kiri kanan kepala dan sebagainya. Sambil mendorong seluruh
energi negatif keluar dari pori-pori tubuh. Cahaya hijau muda ini
menyembuhkan seluruh organ dan sel yang ada pada tubuh dan
lapisan-lapisan tubuh lainnya.
Janganlah melakukan apapun selama 5 detik.
Chakra
Tenggorokan sebagai chakra ke-lima, merupakan pusat “tubuh atma”
yang terletak di tenggorokan di lokasi pita suara, cahaya yang
dipergunakan berwarna “biru laut”. Cahaya memasuki dan memenuhi
tenggorokan, turun ke dada dan memenuhi dada dan jantung.
Jantung dan tenggorokan sekarang terhubung langsung dengan cahaya
berwarna biru laut, dengan adanya hubungan ini, seluruh
hambatan antara tenggorokan dan jantung dihilangkan dan seluruh
perasaan yang ada akan dapat diekspresikan melalui kata-kata.
Janganlah melakukan apapun selama 5 detik.
Chakra mata
Ketiga (Chakra Ajna) sebagai chakra ke-enam yang biasa juga disebut
“chakra antara kening”, dimana merupakan pusat “tubuh cahaya
atau tubuh monad”. Bayangkan cahaya berwarna “Lembayung Muda”
memasuki chakra ajna, terus ke dalam kepala, cahaya ini
memenuhi kepala dan otak, menerangi pikiran dan roh. Cahaya ini
turun ke tenggorokan dan memenuhi dada sambil membawa energi
spiritual ke Chakra Jantung.
Jangan lah melakukan apapun selama 5 detik.
Chakra
Mahkota sebagai chakra utama ke-tujuh terletak di puncak kepala, pada
tahun sebelum tahun 1970 jarang disebut karena sukar sekali
dibuka. Dengan terbukanya “Chakra Mahkota Alam Semesta” antara
tahun 1970 maka imbasnya “chakra mahkota” dapat dibuka dengan sama
mudahnya dengan chakra utama yang
lain.
Bayangkan “Cahaya Putih” yang terang benderang turun ke dalam kepala
melalui Chakra Mahkota, memenuhi otak, pikiran dan roh dengan
energi spiritual dari Allah Pribadi. Cahaya ini juga turun
memenuhi tenggorokan sampai ke dada, memenuhi dada dan chakra
jantung dengan energi spiritual yang tidak terbatas.
Cahaya
yang masuk terus menerus dalam jumlah besar akan mendorong
keluar kotoran-kotoran dan hambatan-hambatan dari kepala, dimana
perjalanan astral dapat dilakukan secara sadar dan lebih mudah.
Grounding
Satu
teknik lagi yang amat penting, yang dianjurkan sering dilatih
sebelum melaksanakan latihan-latihan pembersihan yang lain yaitu
“Grounding” (terhubung ke langit dan bumi). Grounding akan
memastikan seseorang menerima cukup energi dari langit dan bumi
secara seimbang dan memberikan perlindungan dimana sebagian besar
energi negatif akan secara otomatis disalurkan ke bumi.
Tehnik
untuk melakukan “grounding” adalah sebagai berikut: Bayangkanlah
“cahaya putih” atau “kuning emas” yang terang benderang dari
atas turun memasuki chakra mahkota, cahaya tersebut menghangatkan
dan membuat chakra mahkota membuka dengan besar seperti sebuah bunga
teratai yang bercahaya terang benderang. Cahaya tersebut menembus chakra
mahkota dibagian tengah, dan mulai memasuki kepala.
Semakin
banyak cahaya yang memasuki kepala, memenuhi seluruh kepala dan
mulai mendorong chakra mata ketiga dari dalam, mengakibatkan
chakra mata ketiga juga ikut mekar sepenuhnya. Cahaya memenuhi
seluruh kepala dan turun memenuhi tenggorokan, mendorong chakra
tenggorokan untuk mekar sepenuhnya.
Cahaya
yang telah memenuhi kepala dan tenggorokan turun ke rongga
dada, memenuhi seluruh rongga dada dan mendorong chakra pusat,
chakra seks dan terakhir chakra dasar menjadi mekar sepenuhnya.
Cahaya turun
melalui kaki, bagi yang melaksanakan tehnik dengan berdiri bayangkan
cahaya turun dari kedua chakra telapak kaki, sedangkan bagi
yang melakukan tehnik sambil duduk, bayangkan cahaya turun dari chakra
dasar.
Cahaya yang
telah turun keluar dari tubuh dari chakra telapak kaki ataupun chakra
dasar memasuki bumi hingga sampai ke pusat bumi dengan cinta
kasih.
Menerima
cahaya dan cinta kasih bumi akan membalasnya dengan cahaya
berwarna hijau yang naik dari pusat bumi ke tubuh. Perintahkan pikiran
bawah sadar untuk menjaga agar tubuh selalu terhubung dengan cahaya
dari langit dan bumi ini, dan menarik kedua sinar tersebut terus
menerus.
Biasanya
dibutuhkan waktu sekitar 10 – 15 menit untuk latihan “grounding”, pada
mulanya setiap kali dilatih, tehnik ini akan dapat bertahan
selama kurang lebih 2 jam. Oleh karena itu untuk mendapatkan
hasil yang baik tehnik ini harus dilatih setiap 2 jam sekali yang
berarti 8 kali dalam seharinya, selama 3 hari yang pertama.
Mulai hari yang ke-4 latihan dapat hanya dilaksanakan 4 – 5 kali saja
sehari, setelah minggu ke-2 latihan dapat dilaksanakan 2 – 3
kali sehari. Apabila latihan ini dapat dilakukan secara teratur
selama 30 hari terus menerus, tubuh akan terhubung dengan kedua
sumber energi secara permanen dan setelah latihan yang terus
menerus selama 30 hari, latihan hanya perlu dilakukan sekali sehari.
Pembangkitan Kundalini
1.
Pernapasan , dengan hitungan tidak memakai detak jantung, namun
memakai detak jam. Alasannya, detak jantung tidak stabil saat hitungan
semakin meninggi. Sambil diiringi zikir Allah (mengingat Tuhan).
Dari pengalaman pada hitungan ke 8 terasa ada aliran listrik halus
dari tulang ekor ke 3 (chakra dasar / Hu yin / Pirenium) naik melalui
tulang punggung (jalur Sushumna) ke chakra mahkota (ubun-ubun).
2. Untuk
Melatih Kebangkitan Kundalini, ada dua tehnik pernapasan yang
sering digunakan mengawali latihan meditasi dengan cara memadukan
kekuatan “prana” dan “apana”.
Prana
adalah tenaga eterik yang diasosiasikan dengan inspirasi dan
perasaan yang berpusat di jantung, sedangkan Apana adalah tenaga
penciptaan yang lebih rendah yang berpusat di alat reproduksi.
Dengan memadukan kedua jenis yang berbeda ini akan timbul
percikan yang menimbulkan kebangkitan Kundalini dari tempatnya.
Dua tehnik pernapasan itu adalah :
Pernapasan
Jambangan yang disebut juga “kumbhaka” dalam bahasa sansekerta,
atau “rlung bumpacan” dalam bahasa Tibet adalah tehnik dimana “apana”
yang berada dalam alat reproduksi ditarik ke atas ke dalam “tan-tien”
yang berada dua jari dibawah pusat. Penarikan dilakukan dengan cara :
Menarik napas dalam-dalam dan menekannya ke bawah, sementara
seluruh otot di sekitar alat kelamin dan anus ditarik dengan
kuat ke atas. Tehnik penarikan “apana” ke atas ini biasa disebut
“tehnik mula-bandha” yang berarti “penguncian akar”, sambil
menahan napas, prana ditarik ke bawah dari jantung ke dalam
“tan-tien”.
Dengan
menelan ludah berikan tambahan tekanan ke bawah, penyatuan kedua
tenaga ini dapat dilakukan dengan lebih mudah dan tenaga prana dan
apana yang telah bercampur tadi ditekan lebih ke bawah lagi dimana
Kundalini masih tertidur, yaitu diantara reproduksi dan anus.
Proses pernapasan ini dilakukan hanya dengan sekali menarik dan
menahan napas, setelah itu otot-otot dikendurkan kembali secara
perlahan-lahan.
Tehnik
itu biasa dilakukan sambil duduk bersila dengan kedua tangan
disisi, sehingga postur tubuh terlihat seperti jambangan. Oleh
sebab itu disebut tehnik pernapasan jambangan.
Pernapasan
Bandha Traya adalah tehnik pernapasan kedua yang kegunaannya
untuk menyatukan prana dan apana, biasanya disebut juga tehnik
pernapasan “tiga kunci” karena menggunakan tiga tahap penguncian.
Penguncian
pertama disebut juga “mula bandha” atau penguncian awal yang
dipergunakan untuk menarik apana ke atas. Dengan tehnik ini,
otot di sekitar alat kelamin dan anus ditarik ke atas dan
ditahan bersamaan dengan ditariknya apana ke atas.
Penguncian
kedua disebut “uddiyana” yang berarti melayang ke atas, dimana
napas dihembuskan ke luar sambil menekan perut ke arah
belakang, sehingga membuat “apana” yang berada di perut bagian bawah
tertarik ke atas ke dalam “tan-tien”.
Penguncian
ketiga adalah “jalandhara bandha” dimana kepala ditarik ke
belakang sedikit, lalu ditekuk ke depan sampai dagu menyentuh
dada, dengan demikian kepala berlaku seperti sebuah pompa
memompakan prana yang berada dalam jantung ke bawah ke dalam
tan-tien. Setelah prana masuk ke dalam tan- tien dan menyatu dengan
apana, maka campuran ini langsung ditekan ke bawah ke tempat
Kundalini diantara alat reproduksi dan anus untuk membangkitkan
Kundalini.
Walaupun
kedua tehnik sama-sama bertujuan menyatukan prana dan apana untuk
membangkitkan Kundalini yang tertidur,tehnik “tiga kunci”
mempergunakan lebih banyak tekanan otot dari pada tehnik pernapasan
“jambangan”.
Latihan
pernafasan ini berguna untuk menghimpun energi, dengan latihan
pernafasan maka kita akan memiliki Tenaga dalam yang luar biasa. Hampir
setiap Perguruan Tenaga Dalam di Indonesia semuanya melatih
murid-muridnya dengan penafasan.
Lakukan
latihan pernafasan ini setiap, setelah 1 bulan anda melakukan latihan
ini anda akan merasakan manfaatnya. Latihan ini boleh kapan saja, tetapi
bila latihan mediatasi zikir harus dilakukan dimalam hari.
Semoga apa
yang saya sampaikan ini bisa bermanfaat bagi kita semua dan seluruh alam
supaya semakin bertambah iman serta makin yakin dekat diri kepada
Allah.dan semoga semua makhluk hidup damai dan sejahtera. Amin.
Salam Rahayu